Provinsi Riau meraih ranking ketiga tingkat kelulusan ujian nasional (UN) jenjang pendidikan SMA/MA dari seluruh provinsi di Indonesia. Kepala Dinas Pendidikan Riau Prof Dr Irwan Effendi mengungkapkan hal tersebut kepada Tribun melalui pesan singkat (SMS), Senin (26/4).
"Hari ini Metro TV menyiarkan kabar bahwa kelulusan ujian nasional SMA/MA Riau menempati urutan ketiga nasional dengan kelulusan 96,86 persen," ungkap Irwan melalui SMS.
Ia mengatakan, pesan singkat itu juga dikirimkannya kepada Gubernur Riau, Wakil Gubernur Riau, Sekretaris Daerah Riau, Asisten III Gubernur Riau, dan Kepala Bappeda Riau. Riau berada di ranking ketiga setelah Bali dengan kelulusan 97,18 persen dan Jawa Barat dengan kelulusan 97,03.
Sedangkan di urutan keempat adalah Jawa Timur dengan kelulusan 96,69 persen dan posisi kelima Sumatera Utara dengan kelulusan 95,85 persen.
Kemarin, hasil UN 2010 diumumkan secara serentak di Riau. Namun, ada beberapa sekolah yang menunda pengumuman kelulusan.
Reaksi siswa seragam. Bagi yang berhasil lulus meluapkan kegembiraannya dengan berbagai ekspresi. Sedangkan yang tidak lulus diliputi kesedihan.
Secara umum, pengumuman hasil UN di Riau berjalan lancar dan tertib. Tak ada insiden berarti mewarnai hasil tes yang ditunggu-tunggu puluhan ribu siswa di Riau ini.
Ujian Ulangan
Irwan menjelaskan, ujian ulangan untuk jenjang SMA, MA dan SMK di seluruh Riau akan dilaksanakan serentak mulai tanggal 10 Mei 2010 hingga 14 Mei 2010.
Peserta UN ulangan adalah siswa yang tidak lulus pada UN utama. Siswa yang tidak lulus hanya mengikuti UN ulangan untuk mata pelajaran yang dinyatakan gagal.
Sementara itu, pengumuman kelulusan siswadi Pekanbaru secara umum berjalan lancar. Hal itu tak terlepas dari pertimbangan sekolah dalam memutuskan teknis tata cara pengumuman kelulusan siswa.
Pantauan Tribun, di SMA 8 Pekanbaru, nomor UN nasional siswa ditempelkan di papan pengumuman. Papan itu diletakkan di halaman sekolah. Siswa melihat nomor, lalu sontak bergembira ria dan beberapa orang di antaranya spontan melakukan corat-coret baju. Di SMK Teknologi Masmur Jl KH Ahmad Dahlan, pengumuman dilakukan dengan cara khusus. Mereka dikumpulkan di halaman sekolah.
"Kita berikan pengarahan, di antaranya kita katakan bahwa yang tidak lulus bukan lah gagal, melainkan sukses yang tertunda. Yang tidak lulus masih bisa mengulang di ujian ulangan Mei mendatang," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Teknologi Masmur Agustinar.
Setelah memberikan pengarahan itu, lalu walikelas membagikan selembar kertas yang dilipat yang berisi keterangan lulus atau mengulang.
"Usai diberikan kertas itu, secara spontan ada yang senang dan ada juga yang menangis histeris. Namun tidak ada yang sampai melakukan tindakan anarkis," ujar Agustinar.
Irwan menjelaskan, untuk tingkat SMA dan MA, jumlah siswa tidak lulus turun sebanyak 33 orang dari tahun 2009 ke tahun 2010. Sedangkan untuk pendidikan SMK, jumlah peserta tidak lulus naik 997 orang dari tahun 2009 ke tahun 2010.
Jumlah total siswa tidak lulus pada tahun 2010 untuk pendidikan SMA, MA, dan SMK adalah sebanyak 3.612 siswa. Sedangkan jumlah siswa tidak lulus UN pada tahun 2009 untuk pendidikan SMA, MA dan SMK adalah sebanyak 2.648.
Secara keseluruhan terdapat kenaikan jumlah siswa tidak lulus untuk jenis pendidikan SMA, MA, dan SMK sebanyak 964 orang. "Kita melihat ini disebabkan banyaknya sekolah-sekolah baru. Kalau proses belajar mengajar kita lihat sama dengan tahun lalu," jelas IrwanSumber : tribunpekanbaru.com
Hengki Seprihadi
0 Comments:
Posting Komentar