Menamakan diri Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK) kabupaten Bengkalis kembali lakukan unjukrasa Senin (5/7/10) ke Kantor Bupati. Terdiri setidaknya puluhan massa dari Organisasi Massa (ormas), LSM dan Lembaga Nirlaba menuntut kembali dicairkannya dana bantuan sosial (bansos) yang sudah dianggarkan dalam Perda APBD Tahun Anggaran 2010 tahun ini. Setelah sebelumnya, Senin 28/6/10) yang lalu massa ini berunjukrasa di Kantor Bupati Bengkalis dan DPRD Bengkalis namun dinilai tidak ada kesepakatan yang jelas.
"Kami meminta penjelasan dari Bupati atau Sekda Kabupaten Bengkalis. Terkait dana Bansos yang harus dipotong-potong bukankah dana ini sudah disahkan di APBD dan sudah sesuai aturan," ujar salah seorang orator Iskandar Zulkarnain.
Dari pantauan Riauterkini demo yang berlangsung di halaman kantor Bupati tersebut, massa berusaha menemui langsung Bupati Bengkalis Syamsurizal atau Sekretaris Daerah (sekda) H. Mukhlis, untuk meminta penjelasan. Namun, dua pejabat daerah ini tidak sedang berada di tempat. Situasi sempat memanas saat Assisten III T. Zainuddin yang berusaha menemui massa dihalau oleh para demonstran karena merasa tidak percaya, karena sebelumnya pertemuan dengan perwakilan Pemda ini, belum ada hasilnya terkait tuntutan demonstran pada unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Setelah melakukan perundingan, pemda dan demonstran akhirnya sepakat melakukan dialog. Diwakili dengan 19 demonstran antara Pemda yang diwakili oleh Assisten I Tata Praja H. Burhanudin dan Assisten III T. Zainuddin melakukan pertemuan di ruang rapat lantai II kantor Bupati Bengkalis.
Meskipun, telah melakukan dialog antara pejabat pemda dan perwakilan demonstran. Pemda meminta waktu selama 2 (dua) pekan untuk melaksanakan aspirasi tuntutan dari AMUK, tetapi tidak diterima oleh para pengunjukrasa karena dinilai waktu tersebut terlalu lama. Bahkan, massa juga akan memboikot dan tidur di kantor bupati hingga tuntutan mereka dilakukan oleh Pemda.
"Kami tidak terima dengan waktu yang diminta Pemda, terlalu lama. Kawan-kawan sepakat, jika begitu kami akan tidur di kantor Bupati karena kami anggap keputusan hasil dialog itupun tidak jelas," kata Supardan salah seorang pendemo.***(dik)
Sumber: riauterkini.com
0 Comments:
Posting Komentar